Sepekan, Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar 119 Kali dan Awan Panas 13 Kali
WARTAJOGJA.ID : Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengemukakan volume kubah lava Gunung Merapi terus bertumbuh meski kecepataannya sepekan ini tampak menurun dibanding periode-periode sebelumnya.
"Hasil pengamatan 2 – 8 April 2021, volume kubah lava di sektor barat daya Merapi sebesar 1.098.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 12.800 meter kubik per hari," ujar Kepala BPPTKG Hanik Himaida Jumat 9 April 2021.
Kecepatan pertumbuhan kubah Merapi itu lebih rendah dibanding sepekan sebelumnya, 26 Maret- 1 April 2021 di mana saat itu laju rata-rata masih 13.400 meter kubik per hari. Sedang dua pekan sebelumnya, 19 – 25 Maret 2021, kecepatan pertumbuhan kubah sebesar 13.300 meter kubik per hari.
"Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara, ketinggian kubah tengah saat ini sebesar 75 meter atau telah bertambah 5 meter dibanding sepekan sebelumnya," kata Hanik.
Walau kecepatan laju kubah melambat, Hanik mengatakan dalam sepekan ini aktivitas vulkanik Merapi masih terbilang intens. Setidaknya awan panas guguran terjadi 13 kali dengan jarak luncur teramati sejauh 1.500 meter ke arah barat daya dan sempat menimbulkan hujan abu tipis di Ngipiksari, Klangon, dan Deles pada tanggal 3 April 2021 lalu.
Guguran lava sepekan ini juga teramati sebanyak 119 kali dengan jarak luncur maksimal 1.100 meter ke arah barat daya dan 3 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur 300 meter.
Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi juga tercatat sebanyak 16 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.042 kali gempa Guguran (RF), 8 kali gempa Hembusan (DG) dan 6 kali gempa Tektonik (TT).
"Namun intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu," kata dja.
Meskipun sepekan ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 98 mm/jam selama 50 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 6 April 2021 namun juga tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
"Status aktivitas masih dalam tingkat Siaga," kata Hanik. (Cak/Rls)
Post a Comment