Larangan Mudik Lebaran, Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Kaji Dampak dan Alternatifnya
WARTAJOGJA.ID : Pemerintah resmi melarang mudik Lebaran pada tahun ini. Langkah itu diambil mengingat masih tingginya angka penularan dan kematian akibat Covid-19.
Larangan mudik pun membuat mobilitas masyarakat menjadi rendah di momentum Lebaran sehingga berpotensi membatasi kegiatan perekonomian.
Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Susanto Dwi Antoro mengatakan terkait kebijakan larangan mudik pihaknya tengah melakukan kajian potensi dampak dan akan membahas alternatif solusinya dengan Pemerintah Kota Yogyakarta.
" Kami dari DPRD Kota akan koordinasi dengan sejumlah dinas mulai Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata, juga Dinas Perhubungan untuk mengkaji dampak dari kebijakan larangan mudik itu," kata Susanto Dwi Antoro Minggu (28/3/2021).
Politikus PDIP itu menilai suara keberatan memang diprediksi pertama datang dari para pelaku wisata. Seperti dari kalangan PHRI.
"Kita tahu teman teman PHRI tengah bersiap siap menerima kunjungan wisatawan saat libur lebaran nanti, dua minggu ini okupansi hotel mulai naik lagi," katanya.
Susanto Dwi Antoro juga menyebut Pemkot Yogya telah menggelar event promosi wisata Yogya, Jogjavaganza pada 23-25 Maret 2021 lalu. 100 buyers pelaku industri wisata dipertemukan dengan para penjual layanan wisata. Namun tiba tiba kebijkaan larangan mudik ini munculn
Susanto Dwi Antoro pun menuturkan akan membahas kajian lanjut kebijakan itu bersama Pemkot Yogya. Sejauh ini Komisi B DPRD Kota Yogya hanya himbau pemerintah kota Yogyakarta tetap menjalankan saja kalender agenda wisata yang sudah dibuat sesuai jadwal. Sebelum ada keputusan lanjut di tingkat daerah. (Cak/Rls)
Post a Comment