News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Singgung Aksara Jawa Gagal Dapat Domain Internasional

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Singgung Aksara Jawa Gagal Dapat Domain Internasional

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

WARTAJOGJA.ID: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyinggung aksara Jawa yang sempat dikabarkan tidak bisa mendapatkan domain internasional beberapa waktu lalu.

“Banyak hal mendesak yang sebenarnya ingin saya bahas terutama sejak aksara Jawa ditolak untuk mendapatkan domain internasional,” ujar Ganjar dalam Kongres Aksara Jawa (KAJ) I yang dilaksanakan di Yogyakarta Senin 22 Maret 2021.

Pernyataan Ganjar mengingatkan pada peristiwa medio 2020 silam. Saat itu permohonan Internationalize Domain Name (IDN) untuk Aksara Jawa yang diajukan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) ke lembaga internet dunia, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) ditolak.

Lembaga ICANN saat itu mempertanyakan apakah bahasa Jawa digunakan oleh masyarakat Indonesia atau tidak dan perlu dibuktikan melalui kebijakan tertulis dari pemerintah.

Ganjar menuturkan. masyarakat khususnya suku Jawa tentu sangat percaya dan meyakini keadiluhungan bahasa Jawa itu. Namun menurutnya keyakinan saja saat tentu tidak akan cukup untuk upaya pelestarian aksara Jawa itu.


Ganjar mendorong keyakinan atas keadiluhungan aksara Jawa dibarengi langkah nyata pelestarian. Menurutnya, dunia saat ini menuntut segalanya turut terjun ke gelanggang digital karena itu adalah ruang pengujian eksistensi.

“Ruang digital tidak kenal kharisma, hanya kenal algoritma, yang menolak ke situ (ruang digital) akan tenggelam,” ujar Ganjar.

Ganjar memberi gambaran ketika telepon genggam merek Nokia di awal tahun 2000 an begitu digdaya memimpin pasar perangkat telekomunikasi. Namun kini nasibnya seolah tenggelam dibanding merek-merek perangkat seluler lainnya.

“Begitu pula aksara Jawa, harus kita ketahui ada dimana tingkatan eksistensinya, kita harus jujur dengan kondisi itu,” ujar Ganjar.

Sebagai bagian pemerintah, Ganjar mengaku bahwa formalitas-legalitas seperti menerbitkan peraturan Gubernur tidak cukup untuk mengangkat eksistensi aksara Jawa di tengah masyarakat.

Maka perlu cara yang lebih kuat dan kontinyu untuk upaya pelstarian ini. Ganjar berharap dari kongres itu, masyarakat dan pemerintah bisa mendapatkan rumusan sebagai peta penunjuk jalan upaya pelestarian bahasa Jawa. (Cak/Rls) 


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment