News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

MKF 2020 “Nusantara in Slice” Resmi Dibuka

MKF 2020 “Nusantara in Slice” Resmi Dibuka



Suasana pembukaan MKF (ist)

WARTAJOGJA.ID: Pembukaan Matra Kriya Fest (MKF) 2020 tampak berbeda dari dua tahun sebelumnya. MKF kali ini hanya dihadiri oleh beberapa tamu undangan dengan jumlah terbatas karena harus menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dari pemerintah. MKF telah resmi dibuka pada Sabtu (14/11) malam secara simbolis dengan prosesi pemotongan tumpeng bertempat di Pendhapa Art Space yang bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia melalui daring di channel YouTube Dinas Kebudayaan D.I. Yogyakarta, (tasteofjogja disbud diy).
Pembukaan MKF kali ini menyuguhkan fashion show hasil karya dari empat desainer yaitu, Novi Bamboo, Lutfi Koriah Yunani, Merlin, serta Caroline Rika. Meski dihelat di tengah pandemi Covid-19, pembukaan MKF berlangsung khidmat dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya dan doa bersama. Tak hanya fashion show, pembukaan MKF tambah seru dan meriah dengan penampilan Tari Klasik dan Tari Retno Sari dari Sanggar Seni Rnb serta Tari Kreasi Baru dan Tari Indonesia Menari dari Gora Art.
MKF 2020 mengusung tema besar bertajuk “Nusantara in Slice”, yang dimaksudkan sebagai jalan tengah untuk menyadari keterbatasan menyelami seluruh bentuk seni rupa, serta wacana yang tersebar dan beragam di Indonesia. Mengingat beragamnya kekayaan intelektual seni yang dimiliki, bermacam warna budaya, dimensi sosial yang unik dan kaya, serta sejarah yang berbeda-beda tiap daerahnya. Karya seni yang muncul merupakan cerminan olah perasaan dan buah pemikiran yang dipengaruhi oleh keadaan sosial-budaya di mana senimannya berada.
MKF menjadi satu-satunya kompetisi di Indonesia dengan format presentasi dan khusus kriyawan muda. MKF dengan segenap kekuatannya berhasil terlaksana di tengah pandemi Covid-19. “Semoga ajang ini bisa menjadi pelopor kompetisi kriya. Total terkumpul hampir 150 karya dari seluruh Indonesia yang kemudian diseleksi menjadi 40 karya yang akan dipamerkan dari tanggal 14-23 November 2020. Dari 40 karya tersebut akan dikerucutkan lagi menjadi 12 karya yang akan dipresentasikan oleh seniman,” jelas Rosanto Bima selaku Ketua Pelaksana MKF.
 12 nominasi tersebut akan memperebutkan empat  kategori yaitu, karya terbaik, karya inovasi dan kreasi terbaik, karya local content terbaik, serta juara favorit. Dari proses presentasi tersebutlah akan terjadi edukasi dan tukar pandangan mengenai seni kriya. Kriyawan diajak profesional dengan wawasan yang maju dan mumpuni. Selain pameran, MKF juga menghadirkan bazar-bazar dari industri kreatif yang dikelola anak-anak muda, performing art, workshop, kriyaventura, fashion show, diskusi seni, dan talkshow. Bima berharap ke depannya MKF bisa menjadi ajang kompetisi yang menjangkau seniman lebih luas hingga mancanegara. Sehingga ajang ini dimiliki Indonesia dan menjadi kebanggaan bagi Yogyakarta.
Sedangkan Musyaffa salah satu kurator dalam sambutannya mengungkapkan MKF kali ini banyak menjaring perupa muda. “Nusantara in Slice”, bahwa Yogyakarta dapat dimaknai sebagai ruang sosial yang sangat besar. Secara tidak langsung tiap dari diri kita adalah potongan dari banyak sosial dan kebudayaan yang membentuk manusia Indonesia. Gelaran ini juga bertujuan menjaring budaya yang telah ada dengan inovasi baru yang segar.
Sumadi, S.H.,M.H. selaku Plt. Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) D.I. Yogayakarta mengapresiasi MKF 2020 yang mampu melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya di tengah pandemi yang melanda. “MKF menghadirkan inovasi dan kreasi walaupun berada dalam kungkungan pandemi. Dengan dukungan teknologi informasi acara ini terlaksana dengan baik. Semoga bisa menumbuhkan kriyawan muda yang mampu teguh bertahan dalam tiap kondisi apa pun,” pungkasnya.(Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment