News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Tim Labfor Polri Selidiki Terbakarnya Cafe Malioboro Saat Demo Ricuh, Begini Temuannya

Tim Labfor Polri Selidiki Terbakarnya Cafe Malioboro Saat Demo Ricuh, Begini Temuannya



Tim Labfor Mabes Polri cabang Semarang melakukan penyelidikan terbakarnya restoran Cafe Legian di Jalan Malioboro Sabtu (10/10).

WARTAJOGJA.ID : Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Markas Besar (Mabes) Polri cabang Semarang melakukan penyelidikan lanjutan terkait terbakarnya restoran Cafe Legian di Jalan Malioboro pada Sabtu 10 Oktober 2020.

Cafe yang berada di sebelah Gedung DPRD DIY itu sempat terbakar hebat saat aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja yang berujung ricuh pada Kamis 8 Oktober 2020 lalu.

Terkait terbakarnya cafe itu sempat berkembang dua informasi berbeda. Pertama, ramai di media sosial potongan rekaman CCTV detik-detik seorang demonstran melempar sebuah benda yang kemudian diduga sebagai bom molotov ke arah cafe itu dan menyebabkan terjadinya kebakaran.

Namun, ramai pula di media sosial bahwa awal kobaran api di cafe itu diduga berasal dari selongsong gas air mata yang ditembakkan petugas ke arah demonstran namun terpental ke lantai dua cafe itu dan menjadi penyebab kebakaran.

"Kami sudah lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan membawa barang bukti antara lain abu arang juga bekas pecahan botol untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujar Komisaris Polisi (Kompol) Totok Tri Kusuma dari tim Labfor Mabes Polri di sela melakukan olah TKP di Cafe Legian Yogya Sabtu 10 Oktober 2020.


Cafe Legian di Jalan Malioboro yang sempat terbakar saat demo ricuh menolak Omnibus Law di Yogya Kamis (08/10).

Totok menjelaskan temuan sementara tim atas barang bukti yang diperiksa itu, terdapat kandungan penyusun materi bahan bakar minyak (BBM). Sehingga dugaan awal penyebab terbakarnya lantai dua cafe itu sejauh ini masih mengarah akibat lemparan objek benda/barang berisi BBM atau yang selama ini dikenal sebagai bom molotov.

Dengan temuan itu, Totok menepis kabar jika kebakaran cafe itu disebabkan karena kandungan materi gas air mata yang ditembakkan petugas.

"Kandungan dari gas air mata kan tidak bisa untuk (memicu munculnya) api. Gas air mata sebagai penghalau massa kandungannya air, kalau kandungannya BBM ya mungkin akan terbakar semua," ujar Totok.

Meski demikian, Totok mengatakan pihaknya masih akan menyelidiki temuan itu di laborarorium Polri di Semarang.


Tim Labfor Mabes Polri cabang Semarang melakukan penyelidikan terbakarnya restoran Cafe Legian di Jalan Malioboro Sabtu (10/10).

"Ya mungkin butuh waktu tiga hari atau seminggu untuk bisa mendapat kesimpulannya," ujar Totok.

Juru Bicara Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto pun juga membantah informasi ihwal penyebab terbakarnya cafe itu karena tembakan gas air mata petugas seperti yang ramai di media sosial.

"Gas airmata itu cuma mengeluarkan asap, bukan api," ujarnya. (Arifin)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment