News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Ubah Agenda Kunjungan Kerja, Kepala BKKBN RI Mendadak Kunjungi Penderita Sakit Kulit di Rongkop

Ubah Agenda Kunjungan Kerja, Kepala BKKBN RI Mendadak Kunjungi Penderita Sakit Kulit di Rongkop


Kunjungan Kerja Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K)., ke Yogyakarta, akhir Oktober 2020 lalu.

WARTAJOGJA.ID: Kunjungan Kerja Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K)., ke Yogyakarta, akhir Oktober 2020 lalu, merupakan pengalaman yang sangat berharga dan tidak akan pernah terlupakan bagi Koordinator Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Rongkop Agus Sutoko, S.Sos. bersama segenap PKB lainnya yang ada di Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul. Mereka mendapatkan kunjungan secara mendadak dari orang nomor satu di BKKBN itu.

"Saat itu kami baru saja selesai Solat Asar. Tiba-tiba masuk pesan singkat lewat WA dari Bapak Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Bapak Dr Ukik Kusuma Kurniawan SKM MPS MA. Isinya meminta kami memberikan share location dari salah satu warga kami yang menderita sakit kulit di Dusun Pucanganom C, Kalurahan Pucanganom, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta," kata Agus Sutoko, melalui keterangan tertulis, Minggu (1/11/2020).

Setelah menerima pesan singkat tersebut, Agus Sutoko bersama teman-teman PKB bergegas membagi tugas. Untuk menindaklanjuti permintaan atau perintah dari Bapak Kepala Perwakilan BKKBN DIY tersebut.

Agus Sutoko bersama tim petugas PKB Rongkop lalu melaksanakan dan menyiapkan segala hal semaksimal mungkin dengan mengerahkan semua kemampuan. Walaupun dengan tenggat waktu yang sangat terbatas. Karena agenda ini bisa dikatakan serba mendadak dan mendesak untuk segera dilakukan.

Selanjutnya, koordinasi segera diadakan dengan Panewu Rongkop, Lurah Kalurahan Pucanganom Surawan, dan Dukuh Pucanganom C Sunarso. Banyak tokoh masyarakat yang turut membantu, seperti Carik Kalurahan Pucanganom periode sebelumnya Suprapto.

"Kami sampaikan bahwa hari ini (Kamis 22 Oktober 2020) sekitar pukul 18.00 WIB akan ada kunjungan dari Kepala BKKBN RI ke dusun Pucanganom C. Yakni dalam rangka menengok Isti Nurjanah, salah satu warga yang menderita sakit kulit sejak lahir. Kondisinya sangat memprihatinkan, sebab hingga saat ini, di usianya yang sudah 23 tahun, dia belum sembuh," kata Agus Sutoko.

Kunjungan Kerja Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K)., ke Yogyakarta, akhir Oktober 2020 lalu.


Kemudian, segera diadakan persiapan lapangan untuk menyambut kehadiran Kepala BKKBN RI tersebut. Pihak keluarga, yaitu Bapak Rustam dan Ibu Sukaryani selaku orang tua dari Isti Nurjanah, diberitahu perihal rencana kunjungan ini. 

Sambil menunggu kehadiran Kepala BKKBN RI, Tim PKB Rongkop menyiapkan penyambutan di lokasi. Tim juga dibantu oleh Dukuh, tokoh masyarakat, RT/RW, Lurah, dan warga masyarakat sekitar dalam mempersiapkan agenda tersebut.

Akhirnya, tepat pukul 21.30 WIB, Kepala BKKBN RI diikuti oleh Kepala Perwakilan BKKBN DIY, perwakilan dari RSUP Dr. Sardjito, Bupati Gunungkidul, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Direktur RSUD Gunungkidul, Dinas Sosial Gunungkidul, dan tamu yang lainnya tiba di rumah kediaman Rustam dan Sukaryani, orang tua dari Isti Nurjanah.

Setelah hadir dan bisa saling bertatap muka dan bercakap-cakap, Hasto Wardoyo menanyakan secara langsung kronologi sampai munculnya penyakit tersebut, sekaligus meminta masukan. Setelah memberikan motivasi dan nasehat agar Isti Nurjanah tetap bersemangat, selanjutnya Hasto Wardoyo juga menegaskan komitmen dari Pemerintah Pusat RI melalui BKKBN dan instansi terkait lainnya, untuk memberikan dukungan yang sifatnya moril dan materiil demi kesembuhan Isti Nurjanah. 

Rustam menceritakan, penyakit tersebut sudah menyerang Isti Nurjanah sejak lahir. Diawali munculnya tanda bercak coklat atau toh. Tapi anehnya, lama kelamaan toh tersebut mengeluarkan cairan.

"Setelah keluar cairan, sekujur tubuh anak kami menjadi melepuh. Diawali melepuh di kedua jari-jari tangannya, lalu menyebar ke sekujur tubuhnya," kata Rustam, didampingi Sukaryani.

Setelah kejadian tersebut, lanjut Rustam, dari pihak keluarga telah menempuh berbagai upaya dan cara demi kesembuhan Isti Nurjanah. Termasuk, sempat opname sampe tiga kali di Rumah Sakit. Namun, ternyata sampai saat ini belum ada tanda- tanda kesembuhan.

"Alhamdulillah, sampai dengan saat ini, Isti Nurjanah anak kami, masih menjalani perawatan secara intensif di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Ditangani oleh dokter spesialis kulit. Dan terus melakukan kontrol secara rutin juga," kata Rustam.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, Isti Nurjanah menderita penyakit kulit ini sejak lahir. Hingga saat ini sudah berusia 23 tahun. Sungguh merupakan penderitaan yang luar biasa bagi Isti Nurjanah dan keluarga.

"Mohon doanya semoga segera diberikan kesembuhan," kata Sukaryani.

Kunjungan dadakan Kepala BKKBN RI ini mendapatkan tanggapan yang luar biasa positif, baik dari pemerintah setempat maupun warga masyarakat Padukuhan Pucanganom C, Pucanganom, Rongkop, Gunungkidul.

Warga sangat antusias dan menyambut kehadiran Kepala BKKBN RI dengan penuh semangat. Tampak hadir bersama para tamu, menyambut kunjungan Hasto Wardoyo yakni Kepala Perwakilan BKKBN DIY Dr Ukik Kusuma Kurniawan SKM MPS MA, dr. Sri Awalia Febriana, M.Kes., Sp.KK(K)., Ph.D., dan Tim Dokter Spesialis Kulit dari RSUP Dr. Sardjito, Bupati Gunungkidul Hj. Badingah, S.Sos., Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Direktur RSUD Gunungkidul, Dinas Sosial Gunungkidul, DPC IPeKB dan Pengurus, Penewu Kapanewon Rongkop, UPT Puskesmas Rongkop, Koordinator PKB, PKB dan Pramusaji, Lurah Pucanganom dan Perangkat, Dukuh Pucanganom C, dan tokoh masyarakat setempat.

Mewakili Kepala Dinas Sosial Gunungkidul Dra. Siwi Iriyanti, M.Si., Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Hadi Hendro Prayoga menuturkan, di satu sisi, Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial juga telah memberikan perhatian dan bantuan kepada Isti Nurjanah dan keluarga dalam berbagai bentuk. Diantaranya kepesertaan Program JKN, menjadi sasaran Program Keluarga Harapan (PKH), Program Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan bantuan kursi roda.

"Di sisi lain, masyarakat secara swadaya tidak henti-hentinya memberikan donasi dan bantuan dalam berbagai bentuk, diantaranya kebutuhan sehari-hari. Yayasan Sedekah Rombongan misalnya, memberikan bantuan dengan mengantarkan Isti Nurjanah saat jadwal pemeriksaan ke RSUP Dr. Sardjito," ujar Hadi Hendro Prayoga.

"Terimakasih buat Pak Hasto Wardoyo, yang mewakili Pemerintah Pusat RI, dan bapak ibu yang lain atas kunjungannya. Kami sangat bersyukur, dan tidak menyangka ada perhatian yang sungguh besar kepada kami, masyarakat kecil. Semoga bisa membawa berkah kesembuhan buat warga kami Isti Nurjanah," tambah Agus Sutoko.

Rangkaian acara kunjungan Kepala BKKBN RI berakhir sekitar pukul 22.45 WIB. Seluruh kegiatan menerapkan secara ketat Protokol Kesehatan Pencegahan Penularan dan Penyebaran Covid-19. Yakni Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, dan Tidak berkerumun (3M-1T).

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul dr. Dewi Irawaty, M.Kes., menyampaikan bahwa sebelumnya pihak Dinkes GK telah mengunjungi langsung Isti Nurjanah. Selama ini, pengobatan dan perawatan sudah ditanggung sepenuhnya melalui mekanisme Kartu Indonesia Sehat - Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 

"Dinkes GK menjamin ini akan tetap berlangsung sampai Isti Nurjanah bisa disembuhkan," ungkap Dewi Irawaty.

Dewi Irawaty menjelaskan, penyakit langka yang mendera Isti Nurjanah disebut Epidermolisis Bulosa (EB). Masuk dalam kelompok penyakit keturunan yang menyebabkan kulit menjadi rapuh dan mudah melepuh.

"Lepuhan dapat terjadi akibat cedera ringan, paparan cuaca panas, dan gesekan atau garukan. Pada umumnya, lepuhan dapat terlihat ketika lahir. Tetapi pada beberapa kasus, lepuhan baru muncul pada usia remaja atau awal masa dewasa," papar Dewi Irawaty.

Penyakit Isti Nurjanah, kata Dewi Irawaty, adalah sejenis penyakit autoimun. Yakni kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri. 

Normalnya, lanjut Dewi Irawaty, sistem kekebalan tubuh menjaga tubuh dari serangan organisme asing, seperti bakteri atau virus.

Namun, pada seseorang yang menderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuhnya melihat sel tubuh yang sehat sebagai organisme asing.

"Sehingga sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi untuk menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Ini membutuhkan perawatan yang rutin dan sangat panjang, bahkan bisa seumur hidup si pasien," terang Dewi Irawaty.

Disebutkan, faktor etnis, gender, lingkungan, dan riwayat keluarga, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit ini.

Walaupun Isti Nurjanah sudah mendapatkan penanganan dari RSUP Dr. Sardjito, pihak Puskesmas Rongkop selama ini tetap terus memantau perkembangan Isti Nurjanah.

"Untuk membantu kebutuhan yang terkait dengan pelayanan kesehatan," imbuh Dewi Irawaty.

Sementara itu, terkait penyakit yang diderita oleh salah satu warganya, Panewu Rongkop Agung Danarta, S.Sos., M.S.E., melalui Forum Komunikasi Pimpinan Kapanewon (Forkompimka) Rongkop selalu memastikan kepesertaan Isti Nurjanah dalam jaminan sosial. 

"Kami selalu berkoordinasi dengan petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan PKH. Kepada segenap dukuh, lurah, dan tokoh masyarakat juga dihimbau untuk secara bersama-sama dan bergotong royong membantu akomodasi dan transportasi pengobatan dan perawatan. Semoga dukungan dan kebersamaan ini bisa menjadi penyemangat bagi Mbak Isti Nurjanah untuk segera sembuh dari penyakitnya," jelas Agung Danarta.
(Rio Ardian)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment