50 Ribu Masker Batik Jadi Amunisi Bantul Lawan Covid-19
WARTAJOGJA.ID : Bupati Bantul Suharsono telah menerima
50.000 unit masker batik dari UMKM Bantul dan diteruskan kepada Satuan Gugus
Tugas Covid-19 Kabupaten Bantul untuk didistribusikan kepada masyarakat Rabu
(23/9/2020).
Pandemi Covid-19
sangat berdampak pada hampir semua sektor, demikian pula di sektor UMKM,
Koperasi dan Perusahaan/Industri. Hampir seluruh kegiatan Usaha Kecil Menengah
(UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)
terjadi penurunan omset, kelangkaan
bahan baku, pembatalan pesanan hingga penghentian produksi dan juga penurunan
daya beli masyarakat.
Kondisi ini membuat Usaha Kecil Menengah (UKM) dan
Industri Kecil Menengah (IKM) mengalami kerugian dan kehilangan kesempatan
memperoleh pendapatan.
Kepala Dinas Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian
Agus Sulistiyana pada acara Penyerahan Simbolis APD dan Masker Batik dari Dana
Belanja Tak Terduga (BTT) di Lobby Gedung Induk Parasamya.
Lebih lanjut Agus Sulistiyana mengatakan, untuk
mengatasi hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul melalui Dinas Koperasi UKM
dan Perindustrian melakasanakan program pemberdayaan padat karya deversifikasi
usaha pembuatan masker.
“ Kegiatan ini melibatkan 160 UKM untuk
menjahit masker, bahan baku pembuatan masker adalah 1550 lembar batik
yang dibeli dari 30 pengrajin Batik di Kabupaten Bantul. Pengawasan produksi
dilakukan oleh 4 orang supervisor yang berasal dari IKM Batik dan IKM
Jahit di Bantul, “ ucap Agus
Sulistiyana.
Bupati Bantul Suharsono telah menerima 50.000 unit masker batik dari UMKM Bantul |
Agus sapaan akrabnya menambahkan, pendistribusian bahan baku dan pengambilan hasil menggunakan jasa dari Koperasi Angkutan yang ada di Kabupaten Bantul, sehingga kegiatan ini diharapkan terjadi multiplier effect bagi IKM (pengrajin batik), UKM penjahit, dan koperasi angkutan.
Bupati Bantul Suharsono usai menerima secara
simbolis masker batik mengatakan, Pemkab Bantul berupaya keras untuk kembali
membangkitkan kembali sendi-sendi perekonomian yang terimbas Covid-19, salah
satunya melalui Belanja Tak Terduga ini menghidupkan lagi sektor UMKM dengan
memproduksi masker batik. “ Memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini , tentunya sendi perekonomian kita sedikit
demi sedikit akan kita buka, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang
ketat, “ tuturnya.
Bupati Bantul Suharsono mengajak kepada masyarakat
untuk benar-benar mematuhi Protokol Kesehatan, karena trend covid-19
akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan dan belum bisa diprediksi kapan
Covid-19 ini akan hilang.
“ Penangangan Covid-19 menjadi urusan bersama, pemerintah tidak akan mampu tanpa kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat, saya wanti-wanti (berharap) protocol kesehatan harus kita laksanakan bersama secara menyeluruh, dimulai dari lingkungan keluarga, hingga masyarakat luas, “ tambahnya. (Rls)
Post a Comment