Anggota DPR RI Asal Yogya Subardi Wanti-Wanti Masih Tingginya Sebaran Covid-19
Anggota Komisi VI DPR F-Nasdem, Subardi |
WARTAJOGJA.ID : Anggota Komisi VI DPR F-Nasdem, Subardi mewanti-wanti warga agar tak lengah di masa transisi normal baru ini.
Politikus yang akarab disapa Mbah Bardi itu pun secara khusus mencermati bagaimana perkembangan kasus positif Covid-19 di DIY yang belum mereda benar. Salah satunya yang ia amati di Kabupaten Bantul.
Mbah Bardi mencatat, berdasar sebaran kasus Covid-19 di Bantul sudah tembus 100 kasus positif.
Data terbaru dari satgas covid Pemda DIY di situs https://corona.jogjaprov.go.id/ pada tanggal 11 Juli terdapat penmabahan satu pasien positif, yakni perempuan berusia 34 tahun asal kecamatan Sedayu. Dari angka tersebut, tiga diantaranya meninggal dunia.
“Kami terus cermati perkembangan kasus Covid-19 ini, dan perkembangan kasus di Bantul bisa menjadi warning agar kita semua tetap disiplin dengan protokol kesehatan, sekalipun aktivitas perekonomian mulai longgar," kata Mbah Bardi di sela menyerahkan bantuan bahan pangan di desa Margoluwih dan Margodadi, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman (11/7).
Subardi mengingatkan masyarakat yang harus bekerja di luar tetap menjaga diri. Potensi penularan wabah corona masih besar, terutama di tempat-tempat kerumunan orang.
"Satu sisi kita harus produktif, di sisi lain kita berhadapan dengan kondisi yang tidak mungkin kembali pada normal sebelumnya. Ini harus diikuti dengan perubahan perilaku dan perubahan yang mencakup semua aspek" ujarnya.
Mbah Bardi bercerita saat ia Kunjungan Kerja Komisi VI di Bandung pada 9 Juli lalu. Di kantor PT Pos Indonesia yang menjadi lokasi kunker, ia harus ekstra waspada karena di hari yang sama muncul klaster baru tak jauh dari PT Pos, yakni di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD. Dalam sehari tercatat 962 kasus positif baru.
Menurutnya, saat ini semua masyarakat dihadapkan pada ancaman penularan yang sama. "Mari semua mengantisipasi ancaman gelombang kedua Covid 19. Garda terdepan kini berada di diri kita masing-masing. Jaga diri, keluarga, dan lingkungan, jangan sampai Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan kota wisata terjadi klaster-klaster penyebaran Corona," katanya.
(Cak/Res)
Post a Comment