News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sultan HB X: Mengisolasi Diri Terus Berdampak Buruk Bagi Ekonomi

Sultan HB X: Mengisolasi Diri Terus Berdampak Buruk Bagi Ekonomi


Sri Sultan Hamengku Buwono X


WARTAJOGJA.ID  : Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai kebijakan new normal di masa pandemi Covid-19 menjadi jalan tengah yang mau tak mau harus dijalani untuk melanjutkan hidup.

DI Yogyakarta sendiri telah memfinalisasi penyusunan standar operasional prosedur (SOP) berbagai sektor untuk persiapan new normal yang diproyeksi paling cepat bisa terlaksana Juli. Jika kasus benar benar melandai.

"Hidup mengisolasi diri terus-menerus akan berdampak buruk bagi ekonomi. Melonggarkan aturan, membuka peluang ekonomi, agar bergerak lagi," ujar Sultan Selasa 9 Juni 2020.

Sultan menuturkan perlakuan new-normal harus dikompromikan.   Walau pun kapasitas untuk penerapan untuk protokol itu mungkin belum bisa penuh, Sultan mengatakan setidaknya ekonomi bisa berjalan bertahap. 

"Ukuran keberhasilan New-Normal bukan kembali ke kondisi sebelum wabah. Meski produksi, katakanlah digerakkan 100 persen, tapi output-nya pun pasti lebih lambat," kata Sultan.

Dengan new-normal ini, ujar Sultan, masyarakat bisa beraktivitas ekonomi bersamaan menerapkan protokol kesehatan, agar penyebaran wabah tetap bisa dikendalikan.

Jika berhasil memberlakukan era new-normal tanpa memicu lonjakan gelombang kedua Covid-19, Sultan mengatakan akan bisa keluar dari ancaman pertumbuhan ekonomi negatif tahun 2020 ini.

Ngarsa Dalem menilai jaringan bisnis dan klaster industri merupakan mekanisme ampuh untuk mengatasi segala keterbatasan transisi new normal itu. Kolaborasi dan kemitraan UMKM dengan perusahaan besar dan lembaga pendukung publik dengan dukungan pemerintah daerah, berpotensi mengembangkan keunggulan lokal yang spesifik, dengan daya saing lebih besar, karena tergabung dalam klaster. 

"Pilihan jenis usahanya, mungkin bukan lagi yang lama, karena konsumen akan berhemat dengan prioritas untuk bertahan hidup," ujar Sultan.

Sultan menilai banyak pihak yang mendikotomikan protokol kesehatan dengan sektor ekonomi. Padahal seharusnya tidak demikian. 

(Rls/Don)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment