News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

ISI Yogyakarta Siapkan Tema Unik Sambut Dies Natalis ke-36 Di Tengah Pandemi

ISI Yogyakarta Siapkan Tema Unik Sambut Dies Natalis ke-36 Di Tengah Pandemi




WARTAJOGJA.ID:  Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta bersiap menyelenggarakan rangkaian Dies Natalis XXXVI pada 30 Mei 2020 mendatang.

Berbeda dari sebelumnya yang dilangsungkan meriah, di tengah pandemi corona virus disease atau covid-19 ini, perayaan dies natalis digelar terbatas. 

Hanya akan melangsungkan kegiatan yang tidak meninggalkan tradisi, yaitu sidang senat terbuka, seminar dan pameran.

Sejumlah kegiatan pokok itu pun akan dilangsungkan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan akan ditayangkan secara virtual. 

Rektor ISI Yogyakarta Prof. Dr. M. Agus Burhan, M. Hum, mengatakan Dies Natalis Ke-36 tahun ini, Isi Yogyakarta mengusung tema besar "SDM Unggul: Kreatif, Inovatif dan Berkebangsaan. Belajar dari Pandemi Corona".

Tema tersebut, menurut dia, merupakan elaborasi dari semangat ISI Yogyakarta. 
Dimana sebagian Institusi Pendidikan Seni, ISI Yogyakarta memiliki program capaian supaya dapat mencetak SDM bidang seni yang unggul dalam kreativitas.

Selalu meningkatkan inovasi agar menghasilkan karya seni maupun hasil pemikiran yang nantinya dapat berdaya guna di masyarakat, demi kemajuan bangsa. 

Menariknya, pada perayaan tahun ini ISI Yogyakarta mengambil sub tema, "Belajar dari Pandemi Corona".
Artinya, di tengah kondisi yang ada saat ini, diharapkan bisa terus belajar dan tetap melakukan kreativitas dan inovasi serta penguatan karakter kebangsaan. 

Rektor ISI Yogyakarta Agus Burhan didampingi Fajar Apriyanto, saat menyampaikan keterangan terkait kegiatan Dies Natalis XXXVI ISI Yogyakarta. 

"Meski di tengah problem yang kita hadapi," kata Agus, saat jumpa pers Dies natalis XXXVI di gedung Rektorat, Senin (19/5/2020).

Dikatakan Agus, sidang senat terbuka yang akan diselenggarakan pada 30 Mei mendatang akan dilangsungkan secara terbatas dan dihadiri maksimal 10 orang, karena mengikuti aturan protokol kesehatan penanganan covid-19. 

Acara pokok dalam sidang tersebut, berupa pidato laporan tahunan Rektor dan pidato ilmiah dari Dr. Raharja, S.sn., M.M akan disiarkan secara live streaming. 

Begitu pula dengan Seminar Akademik, disampaikan secara virtual dengan meniadakan konferensi tatap muka.

Perlu diketahui, seminar akademik tahun ini mengambil tema "Kreativitas dan Kebangsaan: Seni Menuju Paruh Abad 21".

Seminar tersebut dimulai dengan call for paper atau wadah bagi peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitiannya, dibuka selama sepuluh hari, dari tanggal 25 April - 5 Mei 2020. 

"Hingga batas waktu yang ditentukan terkumpul 101 abstrak. Dari jumlah itu lalu dipilih sebanyak 53 abstrak," terang dia.  

Sebanyak 53 abstrak penelitian itu, kata Agus, harus dilanjutkan menjadi naskah ilmiah.

Konferensi tatap muka sebagai bagian dari seminar akademik ditiadakan.

Berganti secara virtual, kemudian akan diterbitkan dua prosiding dari hasil seminar tersebut. 

Prosiding pertama, akan berisi naskah ilmiah dari 17 penulis.
Kemudian prosiding kedua akan memuat naskah 36 penulis.
"Kedua prosiding akan diterbitkan pada 17 Agustus mendatang," ucap Rektor.

Acara pokok ketiga yang tetap diselenggarakan adalah pameran, pagelaran dan penayangan karya seni.

Ketua Umum Dies Natalis XXXVI Isi Yogyakarta, M. Fajar Apriyanto menyampaikan, pameran seni selalu ditunggu-tunggu karena menjadi ciri khas setiap perayaan yang diselenggarakan ISI Yogyakarta.

Akan tetapi, berbeda dengan tahun sebelumnya, nuansa pameran yang ditampilkan tahun ini menurutnya akan sangat berbeda.

"Karya-karya seni, baik seni rupa, seni pertunjukan, maupun seni media rekam akan dipamerkan dan ditayangkan secara virtual," ucap dia. 
Pameran seni dimulai tanggal 1 - 30 Agustus 2020.

Masyarakat bisa menikmati berbagai karya seni yang terpilih melalui laman galerirjkatamsi.isi.ac.id
Karya seni yang ditampilkan menurut Fajar akan menjadi arsip sejarah dari peristiwa seni yang luar biasa.
Dimana melalui pameran tersebut dapat membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi artistik tetap hidup dan justru terus berkembang, meski di masa Pandemi. 

(Dho/Jan)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment