Datangi Pusat Produksi, Gubernur Ganjar Pranowo Langsung Pesan 100 Genose UGM
![]() |
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo |
WARTAJOGJA.ID: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambangi pusat produksi alat deteksi Covid-19 UGM, GeNose, di UGM Science Techno Park Sleman Yogyakarta Selasa 5 Januari 2021.
Kedatangan Ganjar itu untuk melihat langsung proses
produksi alat deteksi Covid-19 berdasarkan hembusan nafas temuan para ahli UGM
itu sekaligus melakukan pemesanan pembelian untuk diterapkan di Jawa Tengah.
“Kami sebenarnya mau beli 100 unit GeNose ini namun ternyata
yang baru tersedia 32 unit,” ujar Ganjar.
Ganjar mengaku ingin melihat dan mengetes sendiri langsung
alat itu di pusat produksinya. Ia pun
langsung mendapatkan penjelasan dari ketua tim pengembang GeNose, Kuwat
Triyana.
Ganjar menuturkan sebagai produk anak bangsa, GeNose
yang berlabel merah putih itu sudah bisa diproduksi, maka seharusnya negara
berpihak. Terlebih saat ini kasus Covid-19 terus meningkat.
“Kalau negara berpihak, saya bayangkan diperintahkan
seluruh daerah, untuk menggunakan alat ini maka surveillance kita jauh akan
lebih baik,” ujar dia.
Dengan alat yang mampu mendeteksi dengan waktu
kurang dari 3 menit dan juga lebih murah serta akurasinya diklaim 95 persen itu,
Ganjar menilai coverage atau jangkauan deteksi untuk mengetaui mereka yang
terpapar Covid-19 atau tidak akan lebih luas.
“Alat ini juga sangat simpel sekali, hanya dengan
hembusan nafas lalu dianalisa alat itu kurang dari 3 menit sudah bisa dideteksi
apakah orang itu terpapar atau tidak,” ujar Ganjar.
Maka dari itu, ujar dia, ketika mendengar alat itu
sudah memiliki izin edar dan produksi pada Desember lalu, Ganjar langsung
menginstruksikan jajarannya segera menghubungi pihak UGM untuk memesan alat
itu.
“Jadi Jawa Tengah sudah pesan alat ini yang
pertama,karena ini keputusan politik penting menurut saya bagi bangsa dan
negara ini, karena kita tak perlu bergantung pada yang lain,” ujarnya.
Ganjar menuturkan, dengan alat yang diproduksi oleh
UGM sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mengemban misi sosial pula, ia
berharap ada pengaturan manajemen yang jelas soal distribusi alat ini.
Agar alat tersebut tidak jadi bahan komoditas para
mafia di bidang kesehatan dan sulit di atas rakyat.
“Meskipun juga namanya orang jualan kan pasti ada
yang cari untung, tapi saya minta prioritasnya lembaga-lembaga pemerintah dulu
untuk masyarakatnya,” ujarnya.
Ganjar menargetkan, dengan jumlah puskesmas di Jawa
Tengah yang jumlahnya lebih dairi 850 puskesmas, masing-masing segera memiliki alat
itu.
Ketua tim pengembang GeNose, Kuwat Triyana menyatakan
proyeksinya alat ini memang tak jatuh ke perorangan. Meskipun bisa jadi lebih
untung, namun ia berharap pemerintah atau instansi-instansi yang menggunakannya. (Cak/Rls)
Post a comment